Sistem Reproduksi Manusia

Sistem Reproduksi Manusia

    Suatu kenyataan bahwa salah satu ciri makhluk hidup adalah bereproduksi. Tak satu pun organisme yang tidak ingin bertahan hidup di dunia ini, semua organisme ingin hidup, senmua berjuang untuk tetap lestari. Oleh karena itu semua individu ingin mempunyai keturunan untuk melestarikan sifat dan eksistensinya. Untuk itulah organisme bereproduksi. 
    Manusia juga bereproduksi. Bagaimana sistem reproduksi pada manusia? Bagaimana penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pada manusia itu? Kita bahas satu per satu.

A. Alat Reproduksi Pria
1. Organ Reproduksi Laki-Laki
    Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas empat bagian utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma, dan penis.
a. Testis
    Apakah yang dimaksud dengan testis? Dimanakah letak testis pada alat reproduksi laki- laki? Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecit dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron), Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 derajat Celcius) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda.Testis berfungsi menghasilkan sperma. Bentuk sperma sangat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya. Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. 
    Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubaharn anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa. 
    Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur. Testis tersimpan dalam suatu kantong yang disebut skrotum atau kantong buah zakar. Tahukah kamu fungsi dari skrotum? Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas pemukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan. 
b. Vas Deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung
sperma yang dihasilkan oleh testis. Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis
dan kantong sperma. Vas defferens berjumlah sepasang. Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.
c. Kantong sperma
    Kantong sperma berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menampung sperma sebelum dikeluarkan dari tubuh seorang pria.
d. Penis
    Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine. Di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.
e. Epididimis
    Apakah yang dimaksud dengan epididimis? Apa yang kamu ketahui tentang epididimis? Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
f. Vesikula seminalis
    Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
g. Kelenjar prostat
    Keleniar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
h. Uretra
    Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke
luar tubuh. 
 
2. Kelenjar Kelamin Laki-laki
a. Vesika Seminalis
    Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berWarna kuning. mengandung makanan vang merupakan sumber energi untuk pergerakan sperma.
b. Kelenjar Prostat
    Keleniar prostat merupakan kelenjar penghasil semern terbesar, bersifat encer dan putih, berisi makanan untuk sperma.
c. Kelenjar Bulbourethralis
    Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra. Alat reproduksi laki-laki berfungsi semenjak masa pubertas kurang lebih usia 14 tahun sampai tua, selama tubuh dalam kondisi sehat. Proses pembentukan sperma di dalam testis dipengaruhi oleh hormon.

3. Hormon Reproduksi Laki-laki
a. FSH (Follicle Stimulating Hormone) berfungsi merangsang spermatogenesis dan LH (Luteinizing Hormone) berfungsi merangsang sel-sel intertitial untuk mensekresikan hormon testosteron. Keduanya disekresikan oleh kelenjar lobus anterior.
b. Testosteron dihasilkan kelenjar testis, berfungsi merangsang perkembangan organ seksual primer, menstimulasi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, serta mendorong spermatogenesis.
c. Gonadotropin disekresikan kelenjar hipotalamus, berfungsi merangsang sekresi hormon FSH dan LH.
 
B. Alat Reproduksi Wanita
1. Organ Reproduksi Wanita
    Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita terdiri atas vulva, vagina, serviks, rahim, tuba fallopi, dan ovarium. Coba perhatikan Gambar 2.2 di samping.
a. Vulva
    Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Apakah yang dimaksud dengan mons pubis, labia, dan klitoris? Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat dibagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis.Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa.
Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
b. Vagina
    Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8 - 10 cm, dan berakhir pada rahinm. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek pada saat bersenggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olahraga, dan sebagainya.
c. Serviks
    Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu sperma. tozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai,
d. Rahim
    Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpuS uteri (badan rahim). Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.
Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
1) lapisan perimetrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut;
2) lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi); dan
3) lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi, lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
e. Ovarium
    Ovarium menghasilkan ovum, disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur disebut juga dengan ovum.
f. Tuba fallopii
    Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

2. Hormon Reproduksi Perempuan
a. Gonadotropin disekresikan oleh hipotalamus, berfungsi merangsang sekresi FSH dan LH.
b. FSH, LH, dan prolaktin disekresikan kelenjar hipofisis lobus anterior. FSH berfungsi merangsang perkembangan folikel dan bersama LH menstimulir sekresi estrogen dan ovulasi. LH berfungsi merangsang ovulasi dan perkembangan korpus luteum. Prolaktin berfungsi merangsang produksi ASI.
c. Estrogen dan progesteron, disekresikan oleh ovarium, berfungsi dalam pertumbuhan organ kelamin dan memengaruhi pubertas, penebalan dinding endometrium sebelum ovulasi, dan persiapan dinding endometrium untuk implantasi.
 
C. Pembentukan Sel Kelamin (Gamet)
Reproduksi seksual tidak saja bermakna bagi kelangsungan hidup suatu spesies, tetapi juga berarti bahwa keturunan yang dihasilkan memiliki sifat atau karakter yang dapat berbeda dari induknva, Hal  itu disabahkan pada waktu fertilisasi terjadi kombinasi sitat-sitat menurun melalui inti sel kelamin dari dua induk yang berbeda. Sebelum terjadi fertilisasi didahului proses pembentukan gamet, Pada manusia pembentukan sel kelamin (gamet) terjadi di dalam alat kelamin yang disebut gonad, ada gonad jantan dan gonad betina. Gonad jantan disebut testis dan gonad betina disebut ovarium. Proses pembentukan sel kelamin dikenal dengan gametogenesis yang terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis.

1. Spermatogenesis
    Spermatogenesis merupakan proses pembentukan spermatozoa yang berlangsung di dalam kelenjar kelamin jantan (testis). Spermatozoa yang terbentuk berasal dari sel pembentuk-sperma yang terdapat di dalam testis (sel spermatogonium).
    Mula-mula sel spermatogonium di dalam testis berulang kali membelah secara mitosis sehingga terbentuklah beberapa sel spermatogonium yang baru. Selanjutnya setiap sel spermatogonium tersebut tumbuh menjadi sel yang lebih besar disebut spermatosit primer. Spermatosit primer membelah secara meiosis sehingga terbentuk dua buah spermatosit sekunder. Masing-masing spermatosit sekunder kemudian membelah secara meiosis dan menghasilkan empat buah spermatid yang bersifat haploid (n) karena hanya mengandung setengah jumlah kromosom sel induknya. Pada akhirnya melalui tahap-tahap perkembangan tertentu, inti sel spermatit mengecil sehingga terbentuklah spermatozoa yang siap untuk melakukan pembuahan.

2. Oogenesis
    Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Tahukah kamu bahwa setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel? Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.

D. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
    Apakah kamu pernah mendengar tentang fertilisasi? Apa yang dimaksud dengan fertilisasi? Fertilisasi adalah proses pembuahan. Bagaimana proses fertilisasi terjadi dalam tubuh manusia? Coba kamu pahami pembahasan berikut.Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim.4 Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi. Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi Coba kamu perhatikan perkembangan embrio di bawah ini.





















Embrio di dalam rahim dilindungi selaput pembungkus berikut.
1. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.
2. Korion, merupakan xion. Korion dan alantois akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah vang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.
3. Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
4. Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang. jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.
    Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Tahukah kamu fungsi dari plasenta? Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
1. Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
2. Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
3. Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
    Plasenta dan tali pusat merupakan penghubung antara embrio dengan ibu, fungsinya untuk menyalurkan makanan dan oksigen dari ibu ke embrio dan menyalurkan zat sisa dari embrio ke darah ibu. Di dalam rahim, embrio berada di dalam amnion. Amnion adalah kantong yang berfungsi untuk melindungi embrio dari benturan. Amnion berisi cairan yang disebut cairan amnion atau air ketuban. Bila bayi sudah berumur kira-kira 9 bulan dan siap dilahirkan maka otot-otot pada rahim berkontraksi secara teratur dan mendorong bayi keluar dari rahim melalui vagina. 

E. Siklus Menstruasi
Pada pelajaran sebelumnya telah dikatakan bahwa ovum yang tidak dibuahi akan meluruh dan keluar dari rahim. Peristiwa ini disebut menstruasi. Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
    1. Fase Menstruasi
    Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progeste ron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter. 
    2. Fase Pra-ovulasi
    Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui tentang FSH? FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH Temacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
    3. Fase Ovulasi
    Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari. maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH Singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
    4. Fase Pasca ovulasi
    Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang Siklus menstruasi berbeda beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan estergen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

D. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1. AIDS
    AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti diperoleh, Immuno Deficiency berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap AlDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.
    a. Penyebab AIDS
    AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah putih dan merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.
    Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak memperihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5- 7 tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita. Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul bercak-bercak di kulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.
    Tahap terakhir atau fase AlIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia, herpes, gangguarn saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
    b. Penularan AIDS
    Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata lain penyakit AIDS dapat menular. Penularan AIDS tidak menyebar melalui udara, atau karena berjabat tangan dengan penderita AlDS juga tidak menular melalui peralatan makan penderita AlDS. Tetapi virus HIV dapat menular masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.
    c. Pencegahannya
    Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif pada penderita AIDS, oleh karena itu akan lebih baik bila kita berusaha menghindari penyakit ini dengan cara mencegah penularan virus HIV, antara lain:
1) Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
2) Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi virus HIV.
3) Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.
4) Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
5) Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.

2 Gonorea (Kencing Nanah)
    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorhoeae. Bakteri ini dapat ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma pada pria dan saluran tuba falopi pada wanita sehingga dapat mengakibatkan kemandulan.

3. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
    Siflis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa ditularkan melalui kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga dapat ditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah

4. Herpes Genetalis
    Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes simpleks, Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

5. Klamidia (Kencing ada bercak darah)
    Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamidia trachomatis. Kadang penyakit ini timbul tanpa gejala, dengan gejala pada laki-laki biasanya terasa sakit ketika buang air kecil dan pembengkakan pada testis. Pada wanita kadang terdapat bercak darah di luar masa menstruasi. Karena penyakit tersebut merupakan penyakit yang berbahaya maka lebih baik mencegah daripada mengobati. Cara pencegahannya antara lain:
a. Memberikan penerangan mengenai bahaya-bahaya penyakit kelamin dan cara pencegahannya.
b. Menghindari hubungan seksual di luar perkawinan.
c. Menjaga kesehatan sistem reproduksi antara lain:
1) Sering mengganti pembalut pada wanita yang sedang menstruasi.
2) Setelah buang air kecil selalu membasuh alat kelamin bagi wanita.

E. Beberapa Upaya Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Karena penyakit tersebut merupakan penyakit yang berbahaya maka lebih baik mencegah daripada mengobati. Cara pencegahannya antara lain:
1. Memberikan penerangan mengenai bahaya bahaya penyakit kelamin dan cara pencegahannya.
2. Menghindari hubungan seksual di luar perkawinan.
3. Menjaga kesehatan sistem reproduksi antara lain:
a. Sering mengganti pembalut pada wanita yang sedang menstruasi.
b. Setelah buang air kecil selalu membasuh alat kelamin bagi wanita.

 

Share:

Related Posts:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer

Postingan Terbaru

Pages